Pada suatu waktu yang diam,
bergelut dengan tarian memori silam,
teroleng-bergelinjangan,
habis memoir bertelanjangan,
terasa dicarik-carik aku, jauh bergentayangan,
meminta belas kasih, sedikit terjungkir senyum --
Aku masih berkelana,
mampir ke hati-mu yang sempit,
celaka; aku tersepit.
---
Pulanglah bertatih,
rangkumi gendongan yang kau mimpi-mimpikan selalu,
itu cuma muslihat hati yang latarnya, bertengger harapan,
---
Meski t'lah duga, satu daripadanya terkilan,
tenang--
Masih ada raut senyum,
salah satunya.
satu daripadanya.
| Dika
Tuesday, 24 February 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berteleku
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Berdikit-dikit berperasa lali . Diangkat tuk dicemuh, saban hari, kesekian minit berganti. Pabila ketetapan dianggap kemestian bagi-bag...
-
si dia -- bercita-cita mencari setia yg satu namun dia berani muncul pada yg t'lah 'dua' tidakkah si dia sudah menja...
rajin betul kau update ye. eh, tumpang lalu.
ReplyDelete