Tuesday, 24 February 2015

Muslihat

Pada suatu waktu yang diam,
bergelut dengan tarian memori silam,
teroleng-bergelinjangan,
habis memoir bertelanjangan,
terasa dicarik-carik aku, jauh bergentayangan,
meminta belas kasih, sedikit terjungkir senyum --

Aku masih berkelana,
mampir ke hati-mu yang sempit,
celaka; aku tersepit.

 ---

Pulanglah bertatih,
rangkumi gendongan yang kau mimpi-mimpikan selalu,
itu cuma muslihat hati yang latarnya, bertengger harapan,

---

Meski t'lah duga, satu daripadanya terkilan,
tenang--

Masih ada raut senyum,
salah satunya.
satu daripadanya.



| Dika

1 comment:

Berteleku

Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...