#Minit-minit rompong , tubuh halus lekas merajai sarira
ini dengan keluhan paling lemas .
Aku tak merisak nafas-nafas kalian . Bebaslah . Tapi adakah
aku salah menjiwai tulisan aku sendiri . Ini saja Tuhan beri aku .
#Yg pernah mati , tolong beritahu aku . Apa pandangan
kalian tentang aku dan mereka ini .
Kenapa dunia kita selalu ada beza . Hanya dengan
beberapa darjat , ideologi dan kedewasaan . Sebenarnya salah siapa
#Sedikit kurnia Tuhan , aku memijak dunia mereka .
Langsung , aku tak layak . Kemudian aku balik semula di sudut paling pencil itu
. Perhati
#Mereka rata-rata penuh dengan keriangan , rakan
duniamati . Dan paling hujung itu ; aku . Tetap dicerca walau lama bertongkat
mentari .
#Ruang kecil ini, aku harap ada kabus yg pisahkan dengan
mereka . Bukan anti-sosialis . Mereka terlalu hebat hendak dikira banding
dengan aku
#Dunia ini memang untuk kita . Untuk kau , aku dan mereka
itu . Sebab itu aku pilih paling hujung . Nampaknya aku masih ada ruang kecil .
#Kalau-pun aku ini menjengkelkan di mata mereka . Aku
tetap berusaha untuk berdiri sebaiknya . Walau terasing di pencil .
#Kalau-pun aku mahu merentap jiwa lusuhnya . Itu semua
perlu ada logika .
Perlahan . Aku kayuh untuk sampai ke mimpi kau . Terlalu
sesak dengan mereka . Nah , ini dia untuk kau . Kau saja .
#Kemudian masa , dia akan buta dengan jiwanya bermata
satu .
#Similariti . Kita semua . Tapi ironinya , ada masa kita
di tengah-tengah minoriti .
#Susuk tubuh tanpa apa-pun . Bernaluri-kan cinta dan aman
dunia . Bicara yg kabur , tulisan yg pekat . Itu sahaja aku ada .
#Berasal dari longgokan emosi pedih dan perih . Tapi dia
masih layak untuk tersenyum . Kalaupun dua-nya .
#Rasanya berjaya ke kalau aku cuba yakinkan diri bahwa
ruang itu perlu wujud atas suka sama suka . Semua itu masih kelabu .
#Sebenarnya mengeluh tiba malam ini , aku cuba reka satu
ruang . Isolasi-kan semalam dan hari ini .
#Dan sampai malam ini , aku masih lagi menggantung
origami biru pada langit . Kekal bersebelahan bintang .
| Andika
| Andika
No comments:
Post a Comment