Thursday, 16 August 2012

Pengemis kumis

Patung CJ7 berkepala besar tu jadi bantal iringnya . Lembut dari lensa tepi . Mata yg diredupkan , aku tahu ;  keletihan . Nafas-nafas dari lelah harinya , sedikit membunyi . Kecil bibirnya , mengukir senyuman yg entah palsu atau tidak . Dia yg tahu . Tangan yg membiar-separuh menggenggam . Aku tahu impianmu . Kau sentiasa ingin dipimpin oleh sayangmu (bukan aku) , gebor yg lembut membalut sejuk tubuhmu . Adalah perlindungan yg kau ibaratkan sayap ; sayap yg pernah memberi kau cinta . Aku di sini , bertaipan menulis mimpimu dari sini . Aku membacanya . Aku tahu bukan aku di layar lenamu. Bukan di dimensi yg kau impikan ketika tadi . Aku renung lama , kau tahu itu . Kau tahu aku adalah pengemis yg bakal mati . 

| Andika

No comments:

Post a Comment

Berteleku

Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...