Patung CJ7 berkepala besar tu jadi bantal iringnya . Lembut dari lensa tepi . Mata yg diredupkan , aku tahu ; keletihan . Nafas-nafas dari lelah harinya , sedikit membunyi . Kecil bibirnya , mengukir senyuman yg entah palsu atau tidak . Dia yg tahu . Tangan yg membiar-separuh menggenggam . Aku tahu impianmu . Kau sentiasa ingin dipimpin oleh sayangmu (bukan aku) , gebor yg lembut membalut sejuk tubuhmu . Adalah perlindungan yg kau ibaratkan sayap ; sayap yg pernah memberi kau cinta . Aku di sini , bertaipan menulis mimpimu dari sini . Aku membacanya . Aku tahu bukan aku di layar lenamu. Bukan di dimensi yg kau impikan ketika tadi . Aku renung lama , kau tahu itu . Kau tahu aku adalah pengemis yg bakal mati .
| Andika
Thursday, 16 August 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berteleku
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Berdikit-dikit berperasa lali . Diangkat tuk dicemuh, saban hari, kesekian minit berganti. Pabila ketetapan dianggap kemestian bagi-bag...
-
si dia -- bercita-cita mencari setia yg satu namun dia berani muncul pada yg t'lah 'dua' tidakkah si dia sudah menja...
No comments:
Post a Comment