Malam tadi tak seperti biasa , langitnya lain benar. Bintang yg berhinggapan satu sama lain juga dilihat janggal. Malam itu , di pesisir laut selat aku berdepan saki-baki hari, hari yg sama aku lalui dan terus lawan. Meneka-neka petualang apa sedang digugahkan utk malam yg aneh ini , atau emangnya pinjaman Tuhan yg perlu aku peluki ( masa ). Terkial-kial merebut nafas malam itu.
***
" Ziq, rokok sebatang "
" Eh , kau bukannya perokok bukan "
" Malam ini cuma , aku teringin atau ini peluangnya mencuba "
Haziq jenis tak bersoal banyak, dihulurnya sekotak rokok John dan aku cuma ambil satu dari semuanya. Tenggekkan di hujung mulut dan terus membakar. Sedut paling dalam dan hembus sejauh-jauhnya . Tak jauh.
* terbatuk *
Aku dah kata ,
" Ketika aku yakin hampir melupakan, engkau muncul sipi-sipi "
| Andika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berteleku
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Berdikit-dikit berperasa lali . Diangkat tuk dicemuh, saban hari, kesekian minit berganti. Pabila ketetapan dianggap kemestian bagi-bag...
-
si dia -- bercita-cita mencari setia yg satu namun dia berani muncul pada yg t'lah 'dua' tidakkah si dia sudah menja...
No comments:
Post a Comment