Aku lelahi telah
mengekori belakang waktu
lintasan lalu, berpusu-pusu
lalui relung jantung
membantai jiwa
Sekiannya
di malam yg panjang
aku berkelana nafas
meneka udara, udara rimba
udara yg menekap
lihat, betapa sepi aku miliki
Sudahnya
aku meminjam-minjam ceria
dari orang pelipur lara
dari mereka yg tak lokek cerita
kemudian tampal lekat pada muka
aku hargainya, masa
Aku pelajari suka
kekadang mengonar juga duka
bergelut dengan masa
mencuba menjuarai lupa
tentang betapanya semalam
***
di satu daerah ini
yg nyata, terlalu nyata selalu bukan milik kita
dunia tetap bukan syurga
|Andika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berteleku
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
-
Sesal. atas dosa yang belum, dihitung kira. Pergi, boleh jadi adalah -- jalan pulang. Pulang. M. Rafi San
-
Ada yang bertiup pinta bermonolog sedang gelisah rapuhku gundah berkali-kali menyamar bukanlah aku gemar menggusar siapa aku ? di ...
-
Kini di lembaran baharu, aku menukil lagi, sisa yang tertinggal, di persembunyian rindu. Apakah kita yakin segalanya telah pergi? Begi...
No comments:
Post a Comment